Perkenalkan!
Nama saya Nisa, hobi traveling, cita-cita menjadi jurnalis.
Dulu, waktu zaman saya kuliah, saya mupeng (muka pengen) banget melihat salah
seorang abang saya yang sering bepergian ke berbagai tempat wisata, termasuk
luar negeri. Baru sebentar pulang dari tempat A, tiba-tiba bulan depan sudah
nge-backpack (sebutan
kegiatan berpetualang dengan biaya murah) ke negeri seberang. Pernah juga,
tiba-tiba dia nggak ada di rumah, lalu mamah mengabarkan kalau si abang sedang jalan-jalan
ke Australi.
Dalam benak saya kala itu, "Wow, orang ini banyak banget
duitnya, pergi melulu ke luar negeri!"
"Tenang aja, Nis. Ke luar negeri sekarang udah murah kok, ada
AirAsia yang suka ngasih tiket murah. Yang mahal biaya hidupnya," kata
abang menjawab keheranan saya.
Baiklah.. Mendengar jawaban itu, sedari kuliah sudah saya
tanamkan, "Kuliah yang serius, kerja, lalu kumpulkan uang untuk liburan
ke luar negeri". Tentang cita-cita menjadi jurnalis, selain saya
senang nulis, bertemu orang baru, dan hal-hal baru, menjadi jurnalis adalah
salah satu langkah saya untuk pergi ke luar negeri gratis. Yaa siapa tahu saya dapat
tugas ke luar negeri yang semua keperluannya dibiayain sama kantor. Kece nggak tuh mimpinya!
"Kuliah yang bener, kerja, lalu kumpulkan uang untuk liburan ke luar negeri", itulah yang saya tanamkan saat kuliah, sehingga saya bisa menggenggam menara kembar di Malaysia ini :) |
Pertama ke Luar Negeri, AirAsia
Membawaku Berkelana ke Dua Negara dengan Biaya Murah Banget!
Akhirnya selepas kuliah, saya langsung bekerja di sebuah blog
sosial ternama. Di sana saya bekerja lebih banyak di belakang meja, mengelola
konten. Ya, tidak menjadi jurnalis seutuhnya (bekerja di lapangan)memang, tapi
dunia ngeblog juga hal yang saya sangat sukai.
Sesuai tekad semasa kuliah, maka saya akan mengumpulkan uang agar
bisa liburan. Waktu itu fokus saya bisa liburan ke negara tetangga. Baru tiga
bulan bekerja, tiba-tiba abang saya menawarkan liburan ke negara tetangga, Malaysia
atau Singapur, dengan jadwal keberangkat tahun depan (April 2012).
"Mumpung ada promo AirAsia Kursi Gratis, nih!", katanya
menawarkan.
Dengan perasaan cemas tapi ingin, saya mengiyakan
saja. Bayangkan, satu tahun lagi saya ada di mana? Apakah sehat? Apakah masih
bekerja dan punya modal cukup untuk bepergian ke luar negeri?
Tanpa banyak pikir, saya hanya berharap, mudah-mudahan ini rejeki
saya bisa jalan-jalan ke luar negeri pakai uang hasil jerih payah sendiri.
Hitungan saya, kalau tahun depan saya berangkat dan masih bekerja di sana,
artinya sudah satu tahun masa kerja. Sepertinya saya sudah bisa gunakan jatah
cuti.
Ya sudah, pesan tiket saja dan lupakan hal itu untuk beberapa
bulan, kata saya.
Dari hasil memantau situs AirAsia, kami memperoleh tiket CGK-KUL,
SIN-CGK. Bayangkan, lho! Dengan program Kursi Gratis Air Asia, kami mendapat
tiket NOL RUPIAH ke Malaysia! Betul, ujung-ujungnya kami harus membayar pajak
sebesar Rp 35.000 per orang. Namun, hare
gene ke luar negeri dengan biaya segitu? Mimpi apa semalam?
"Screen Capture" bukti booking kami untuk AirAsia dengan penerbangan Bandar Soekarno Hatta, Indonesia ke Lower Cost Terminal, Malaysia |
"Screen Capture" bukti booking kami yang pergi ke Malaysia dengan membayar Rp 35.000 saja! Tiket promo NOL rupiah AirAsia itu beneran ada, lho! |
Karena dapat promo tiket, abang saya berinisiatif melanjutkan
perjalanan ke Singapura melalui jalan darat. Akhirnya biaya tiket
Singapur-Jakarta didapat Rp 405.000. Total CGK-KUL, SIN-CGK sebesar Rp 440.000 per orang. Cukup murah, bukan?
"Screen Capture" bukti booking kami untuk AirAsia dengan penerbangan Changi Airport, Singapur ke Bandar Soekarno Hatta, Indonesia |
Satu tahun ternyata bukanlah waktu yang lama. Kesibukan di tempat
kerja tidak terasa membuat saya menunggu. Tahu-tahu sudah menjelang jadwal
keberangkatan kami untuk liburan. Masalah selanjutnya muncul, izin ke bos. Bagaimana
kalau tiket yang sudah dibeli jauh-jauh hari dimentahkan oleh ketidaksetujuan
bos?
Akhirnya sebulan sebelum keberangkatan, saya sudah minta
persetujuan bos. Ditambah sedikit rayuan, beberapa hari berikutnya bos memberi
jawaban. Yeaaayy, akhirnya saya diizinkan cuti! Sebenernya ini bukan cuti,
melainkan mengganti hari libur.
Karena ada pengangkatan status kepegawaian, jatah cuti saya
kembali nol. Alhasil sebelum pergi liburan, saya rela mengumpulkan hari libur
dengan cara masuk kerja saat hari libur. Ini semua demi terbang bersama AirAsia
;)
AirAsia membawaku jalan-jalan ke luar negeri pertama kali seharga NOL rupiah! ;)
|
Waktu yang dinanti pun tiba. Malam hari kami berangkat menuju Bandara
Soetta untuk terbang ke Malaysia. Aaahh, saya terlalu bersemangat menceritakan
kembali momen bersejarah ini. Rasanya, masih tidak percaya bisa secepat itu
pergi ke luar negeri. Momen itu sebenarnya bisa dikatakan sebagai “pemanasan”
bila suatu saat saya berkesempatan pergi ke luar negeri sendirian.
Foto ini diambil secara diam-diam oleh abang saya. Saya edang tidur di ruang tunggi LCCT pasca penerbangan CGK-KL. |
Kalau mau tahu cerita saya di Malaysia dan Singapur, kamu bisa
baca dalam rangkuman ceritanya yang terangkum dalam “three days rainy trip”..
Menunggu waktu keberangkatan di Changi Int Airport untuk kembali ke Tanah Air. Berharap suatu saat bisa pergi jalan-jalan lagi bersama AirAsia |
AirAsia Membuat Wisata
Keluarga menjadi Murah dan Menyenangkan
Pernah dengar tagline “Pengalaman
pertama begitu mengesankan, selanjutnya terserah Anda”? Karena pengalaman
pertama saya bersama AirAsia begitu mengesankan, selanjutnya kami membuat
rencana liburan kembali. Iya, masih pakai kami. Kali ini tidak hanya saya dan
seorang abang saya saja yang pergi, tapi juga ada enam anggota keluarga lainnya
(suami, abang yang lainnya, kakak ipar, tiga keponakan).
Dengan berkelakar, saya meledek teman perjalanan sekaligus abang
saya, “April tahun ini kita ke Malaysia-Singapur, April tahun besok ke mana
ya?”
Berhubung AirAsia sedang mengadakan tiket promo, berburu tiket
murah pun dimulai. Pilihan jatuh ke Bali, dengan tujuan menemani saya bulan
madu (?) dan mengajak para keponakan yang masih kecil bermain di pantai.
Pilah-pilih tanggal, kami mendapat tiket promo CGK-DNP-CGK
masing-masing sebesar Rp 644.700 dengan jadwal keberangkatan April 2013.
Dengan total Rp 3.868.200 (@ Rp 644.700) kami berenam sudah bisa terbang dengan rute CGK-DNP-CGK bersama Air Asia |
Ada kisah menarik di balik pemesanan tiket kali ini yang terbilang
nekat. Saya memasukkan nama pacar saya (kala itu) dalam rombongan jalan-jalan.
Agak risih sebenarnya kalau seorang pacar ikut jalan-jalan keluarga. Dengan
pikiran sok percaya diri, saya
meyakini April 2013 kami sudah menikah. Yaaa, itung-itung bulan madu ke Bali
*bulan madu kok rame-rame?* Hahahaaa..
Padahal, waktu pemesanan tiket pun belum ada titik terang ke arah pernikahan
kami :D
Alhamdulillah, apa yang saya yakini menjadi kenyataan. Jalan-jalan
bareng keluarga ke Bali juga diikuti pria yang kini telah menjadi suami saya.
Bulan madu keroyokan judulnya.
Berkat AirAsia, saya bersama keluarga bisa jalan-jalan ke Bali dengan harga tiket yang tidak mahal |
Itulah dua pengalaman saya saat terbang bersama AirAsia. Kedua
perjalanan berlangsung aman dan nyaman. Benar-benar puas terbang bersama
AirAsia.
Berkat AirAsia, saya bisa menjelajahi negara lain ala backpacker. Dengan AirAsia juga saya
bisa pergi berlibur bersama keluarga dengan biaya murah dan suasana yang menyenangkan.
Meski terbang dengan tiket promo, hal ini tidak mengurangi standar
pengamanan dan pelayanan AirAsia. Siapa yang nggak ketagihan pakai AirAsia
kalau sudah begini?
Mudah-mudahan saya punya kesempatan lagi bisa terbang bersama
AirAsia, mungkin dengan mengikuti kompetisi blog ini salah satunya? Siapa tahu?
Aamiin J
*isi tulisan: 949 kata
Mudah2an menang mbak nisa...btw aku blm pernah je pake airasia...kpn2 dicoba ah, biar bisa seru2an kayak pengalaman mbak nisa...bulan madu keroyokan :D
BalasHapusAamiin, mbaaak.
HapusIya doonk. Harus coba. Tiket dg harga miring tapi pelayanan sama kan jauh lbh enak, wkwkwkk..
anak2 maah titipin aja dl ke neneknya. biar ada daryl2 selanjutnya gituuu. masa bulan madu keroyokan sik #uhuk