Nginep di hotel bintang lima enak banget, yak. Kasur tebal bin empuk plus lantai kamar yang empuk juga karena beralaskan karpet. Hohohohoo ^^. Iseng-iseng Mama Riyadh ikutan giveaway salah satu hotel bintang lima di kawasan Puncak, Jawa Barat. Sayangnya, belum rejeki. Hiks! Rejeki justru datang dari uwaknya Riyadh aka. kakak iparku yang menawarkan staycation junior suite room di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Wohoooo! Seperti apa pengalaman kita nginep di sini? Tjuss lanjut baca ceritanya, ya!
Staycation di Hotel Mulia Senayan. |
Hotel Mulia Senayan, Hotel Bisnis Bintang Lima yang Strategis
Emangnya apa pekerjaan uwaknya Riyadh sampe beliau menawarkan kamar di Hotel Mulia? Apakah dia manager hotel? Waaahh jauh banget kalau itu, mah! Kalian masih inget nggak kondisi Jakarta saat chaos di akhir September 2019 lalu? Jadi tuh, uwaknya Riyadh reservasi kamar di Hotel Mulia untuk bosnya yang datang dari Saudi Arabia. Karena bosnya khawatir dengan kondisi keamanan Jakarta, akhirnya doi pilih pulang kampung segera dan meninggalkan 4D3N kamar yang telah direservasi oleh tim di Jakarta.
Alamaaaakk, rejeki nggak ke manaaa! Akhirnya uwaknya Riyadh disuruh pakai kamarnya. Diajaklah mama dan Riyadh staycation manja di sana. Kebetulan, mamanya Riyadh lagi ada kerjaan juga selama sepuluh hari di Gelora Bung Karno, Jakarta. Cucok meyong laah yaa kesempatannya. Alhamdu...lillaaah ;)
Hotel Mulia Senayan sendiri lokasinya nggak terlalu jauh dari rumah. Kami menempuh jarak sekitar 20 menit menggunakan mobil pribadi kalau jalanan lancar. Hotel bisnis bintang lima ini letaknya sangat strategis, di Jalan Asia Afrika. Persis di pinggiran jalan utama, perpecahan antara arah Palmerah (Kompas Gramedia), Slipi (Gedung DPR/MPR), dan Senayan (GBK, Plaza Senayan, dan Senayan City Mall). Segitiga emaslah lokasinya.
Menara KOMPAS dan pemandangan darah Palmerah jika dilihat dari Hotel Mulia Senayan. |
Menara kompas dan Gedung DPR/MPR RI jadi pemandangan pagi yang setia menemani kami saat staycation di Hotel Mulia Senayan selama 4D3N. |
"Sis, staycation, yuk!", bunyi pesan WA uwaknya Riyadh.
"Ku dapet kamar junior suite di Mulia", lanjut pesannya.
KYAAAAA~~ nggak perlu junior suite room, kamar yang standar juga eyke jabanin kalau di Hotel Mulia, maaah. Wkwkwkw. So, Jumat malam berangkatlah kami ke Hotel Mulia. Check in pukul 22 WIB.
Nginep si cuman 4D3N, tapi karena bawa bocah otomatis bawannya kayak seminggu. Itu baru isi tas pakaian yang beratnya minta ampun. Belum bawa tas mainan, ban renang, juga tas pribadi aku yang isinya macem dompet, hp, lipstik, mukena. Nah, tamu reservasi Hotel Mulia diperkenankan untuk memarkir kendaraanya di lantai P6. Dari area parkir ini tembus langsung ke lantai mezanin. Nah, buat reservasi, tamu harus menuruni tangga mewah menuju receptionist. Agak berat ya buat eyke secara bawa-bawa tas.
Tangga mewah di lantai receptionist. |
Oh ya, supaya nggak kaget, tamu hotel yang akan reservasi kamar harus menyediakan uang tunai untuk deposit. Uang ini akan dikembalikan kepada tamu pada saat check out. Jumlah uang deposit bergantung nilai kamar. Kalau selama menginap, Mama membutuhkan jasa lainnya dari Hotel Mulia yang harus dibayarkan dengan uang, yaa tinggal ambil saja dari deposit tersebut. Kalau nggak bawa uang cash gimana? Tenang, bisa kasih nomer kartu kreditnya, kok biar langsung auto charge di kartu kredit.
Yang bikin kita dagdigdug adalah penambahan charge break fast. Jadi tuh awal mulanya kakak ipar saya booking buat satu orang di kamar itu. Emang bosnya cuman seorang kan. Nah, karena sudah tercatat seperti itu, pihak hotel memberi tahu akan dikenakan charge untuk penambahan break fast untuk orang kedua dan seterusnya pada saat reservasi kamar. LAH, dalam hati kecil, bukannya udah biasa ya satu kamar emang gratis sarapan untuk dua orang? Harusnya si nggak usah kena charge, kata saya dalam hati. Tau nggak berapa harga sarapan di Hotel Mulia Senayan? Sekitar 300 ribu! Wkwkwkw seharga satu kamar di hotel bintang tiga. LOL! But in the end, we got surprised from Hotel Mulia Senayan. Apa itu? Baca terus cerita ku, ya! ;)
Ruang tunggu Hotel Mulia Senayan yang terkenal dengan konsepnya yang elegan nan mewah. |
Kami mendapati kamar di lantai lima belas. Lokasinya persis di ujung gedung jadi kami bisa melihat pemandangann kota dari dua sisi. Pas masuk kamar, mata saya langsung tertuju ke gorden besar. Waaa bakal keliatan pemandangan kota yang besar nih. Pas buka gorden, aku jatuh cintaaa banget lihat view ke luar. Gedung DPR/MPR, Menpora, dan kemacetan panjang di kawasan Senayan jadi pemandangan kala itu. Btw aku emang sesuka itu liat city view. Plusnyalah buat saya saat berdiri di gedung bertingkat.
Mendapati kamar tipe junor suites udah jadi nilai plus banget. Riyadh bisa dengan puas main di kamar seluar 57 m2. |
Penampakkan kala malam hari di salah satu kamar The Suites of Mulia Senayan. |
Overall, aku suka banget dengan kamar dari hotel yang telah beroperasi sejak tahun 1997. Luas, bersih, nyaman. Yang nggak enak, AC-nya dingin bangettt! Padahal udah dimatiin dan kita udah tidur dibalik selimutnya yang lembut.
Bagian basah pada kamar mandi tipe junior suite room. |
Sebelah kiri dari kamar mandi ada bagian wastafel yang berisikan segala rupa toileteries Hotel Mulia Senayan. |
Bath tub yang luas, handuk kimono, sepasang handuk akan kamu dapatkan secara cuma-cuma dari junior suite room Hotel Mulia Senayan. |
Awkward Moment di Kolam Renang Hotel
Nggak afdhol nginep di hotel kalau nggak ngerasain kolam renangnya. Berhubung bawa bocah, yaa wajib banget kita berenang. Saya sendiri lupa, ada di lantai berapa kolam renangnya. Yang jelas lantainya jadi satu dengan tempat fitness dan Bleu8 (restoran lain di Hotel Mulia yang dekorasinya cantik banget). Sepanjang perjalanan menuju kolam renang, tamu dimanjakan dengan sofa-sofa yang pewe (posisi wenak). Bikin mama Riyadh pengen gegoleran aja di sana. Dasar ndeso, wkwkw!
Karena jakarta emang lagi panas-panasnya, aura kolam renang Hotel Mulia juga ikutan panas. Kami berenang mulai pukul 9, btw. Hari pertama, saya ikutan nyemplung, berenang bareng Riyadh. Kolam renangnya luas banget dan sepi pengunjung. Benar-benar berasa kolam pribadi. Selain kami, ada juga seorang wanita bule berenang kayak ikan hiu. Kuat banget! Ada kali 20 kali bulak-balik tanpa jeda. Doi berenang pake satu set alat snorkeling. Jadi yang keliatan regulatornya aja kalau dari permukaan. Makannya, aku bilang kayak ikan hiu yang keliatan siripnya doang lagi mundar-mandir :D
Nah, momen yang rada awkward itu pas pembilasan. Nggak ada kamar mandinya, mam! Jadi di area kolam renang Hotel Mulia cuman ada ruang bilas terbuka. Di belakang ruang bilas ini ada pintu yang kukira ruang bilas khusus. Lahh, pas aku masuk, kok ya ini buat sauna. Airnya panas gileee, bisa bikin kulit melepuh. Ya udah akhirnya aku bilas asal, keringkan badan dengan handuk, pakai baju semula. Mandi benerannya yaa di kamar hotel. Rada ribet si buatku. Nggak bisa langsung tjus dari area kolam renang. Padahal kita udah siap bawa sabun dan shampoo segala.
Pemandangan kolam renang Hotel Mulia Senayan yang menghadap ke gedung hotel. |
Hotel Mulia Senayan ini punya sepuluh restoran yang mewah. Yang aku tahu ada The Cafe (restoran yang biasa dibuat tetamu sarapan), Table 8 (chinese restaurant), Bleu 8 (restoran dekat kolam renang), Excecutive Lounge (khusus buat tipe kamar hotel tertentu), CJ (restoran buat dugem), dan Chocolate Boutique (ada di lanai dasar).
Karena menyewa tipe kamar junior suite, jika mau kami punya akses untuk sarapan di Excecutive Lounge.Tapi yaaa dasar sobat misqueen, kami harus tahu dulu additional charge-nya per orang. Ekekek, amat perhitungan emang! Sayangnya, kami tidak mendapatkan informasi yang cukup saat menanyakan hal ini. Selain nggak tahu harga tambahan, menu yang tersedia di Excecutive Lounge juga tidak lebih variatif dibanding di The Cafe. Jadi, yaaa sudah. Selama tiga hari kami sarapan di The Cafe.
Patung sapi di depan The Cafe Hotel Mulia Senayan. |
Aneka bakpao dan dimsum Hotel Mulia Senayan. |
Aneka pastry Hotel Mulia Senayan. Cobain puff pastry-nya, ya! Enak-enak. Kalau ambil roti harus langsung dimakan karena cepet keras jika dibiarkan di ruang terbuka. |
Yang Mama Riyadh suka dari makanan di The Cafe adalah salmon sashiminya! Asli enak banget! jadi mereka nyediain salmon dan tuna. Salmon suhsi is the best! Saladnya juga enak banget, lho! Pastry aku suka yang original. Kalau sop-sopan cenderung lempeng rasanya. Harus ditambah sambel biar nendang. Nah, kami juga smepet ambil potongan buah. Ada potongan buah pepaya dan semangka yang nggak seger, bahkan rasanya aneh. Kakak iparku makan pepaya yang ada bagain kerasnya dan terasa pahit. Habis itu, aku nggak ambil lagi buah potongnya.
Salmon sashimi Hotel Mulia Senayan yang enak banget! Nggak amis sama sekali. |
Aneka potongan buah di The Cafe Hotel Mulia Senayan. Sayangnya saat pertama kali sarapan, kami menemukan potongan buah yang tidak segar. Selanjutnya, saya tidak pernah mengambil lagi. |
Tanpa terasa, tiga malam kami menginap di hotel. Kakak iparku berangkat kantor duluan. Tinggallah saya dan Riyadh yang check out. Proses check out-nya sendiri terbilang cepat. Hanya menyerahkan kunci. Receptionist menelepon bagian reservasi untuk mengecek kamar. Karena kami deposit pakai kartu kredit, kami boleh pulang untuk kembali suatu saat. Sebulan setelah menginap di Hotel Mulia, kakakku cerita kalau tidak ada charge tambahan di kartu kreditnya atas biaya sarapan dari Hotel Mulia. Yeay, we got another complimentary from Hotel Mulia! Jadinya 600 ribu++ nggak jadi keluar, deh. Alhamdulillaaah!
Buat Mama yang mau ingap di Hotel Mulia, aku rangkum ya tentang hal-hal yang harus diperhatikan:
- Sediakan deposit (cash money atau kartu kredit) saat proses check in seharga nilai kamar yang disewa.
- Jangan pakai sleeper saat sarapan di hotel.
- Berenang pagi atau sore sekalian sebelum matahari meninggi soalnya panas banget, lho area kolam renangnya.
- Kalau niat check in buat satu orang, tulis dua orang pada saat reservasi. Jaga-jaga kena charge breakfast. Wkwkw.
- Hotel Mulia menjual boneka souvenir icon mereka seharga Rp 300 ribu.
Semoga ada rejeki lagi.
Wassalaamu'alaikum :)
Wuiihhh, mama Riyadh...sosialitah banget, nginepnya di Mulia *love*
BalasHapusDuh, rejeki keluarga sholih/ah ini namanyaaaa....
BalasHapusyang namanya rejeki gitu itu ya Mba,
mak bedunduk, nggak dinyana-nyana heheheheh
aku kalo k JKT, sering lewat depan hotel ini dan membatin moga2 suatu hari nanti bs nginep di sini
aamiiinnn
Beruntung sekali ya bisa nginep di kamar luas begini. Restonya 10 biji!
BalasHapusJangan pakai sleeper saat sarapan di hotel itu sudah menjadi kebiasaan ya.. padahal dulu waktu kerja di hotel tidak ada larangan itu ya..
BalasHapussapinya depan pintu itu so cute dan ceriahhj, gemesin. Semoga bisa memyusul staycation di sana mba.
BalasHapusWaw mewah banget
BalasHapusSaya juga ngga nolak kalo dapat tawaran yang sama
Mau banget malah :D
Dari luxnya kelihatan mihil. Aku lihat foto-fotonya udah kebayang berapa permalam. Ehe ehe. Tapi ya begitulah, ada uang ada kepuasan.
BalasHapusKujadi ingin kan bobo bobo gini juga
Asik banget nih untuk nyantai apalagi tempatnya mewah banget
BalasHapusWah asiknya ya bisa nginep di hotel bintang 5..
BalasHapusAnak anak pasti girang ya..
Anak anakku juga suka bgt klo diajak staycation
Duh mewahnya. Serba unik desainnya & makanannya juga tampak menggiurkan. Hahaha. Semoga pas ke Jakarta bisa mampir kesini 🥰
BalasHapusHotel Mulia itu salah satu hotel legend nya Jakarta bukan?
BalasHapusBiasanya kalo ada tamu-tamu kenegaraan, sukanya nginep di hotel ini kan yaa...?
**inget Westlife jaman baheula kalo konser, tabloid nulisnya gitu..
Kece banget yaa...
It's Perfect!
Lengkap banget dan komplit ya Mba dari menu-menu dan fasilitas
BalasHapusaku belum pernah nginep dimari, seru banget. Pengen juga bisa nginep di sini kapan-kapan semoga ada rejeki
Wadawww nginep di Hotel Mulia sehari udah bisa buat seminggu di hotel bintang 3 hehehe
BalasHapusBeneran mewah ternyata hotel Mulia, aku pengen banget nginap di sana. Apalagi lihat makanannya, pastry dan dimsum, duhhh jadi laper
BalasHapusWah, enak ya bisa menginap di sana.. aku kalau tiap minggu lewat terus didepannya sambil mbatin.. hehehe. barakallah kak, rejeki memang tidak tertukar
BalasHapusAku mau banget diajakin staycation disitu loh,mbak. Melihat bathtub nya, kolam renang apalagi kamarnya buat nyaman tiduran makin senang deh tidur di Hotel Mulia. Boleh deh nanti main kesana coba nginep di hotel terebut.
BalasHapus